welcome to my blog

Monday, July 2, 2012

Petaka Yang Diminati


                        Yang benar saja, masak petaka diminati? Tak percaya? Ribuan, bahkan jutaan orang meminati petaka ini, meski tahu bisa berakhir dengan maut. Yang menyedihkan lagi, petaka ini pun diminati tak hanya oleh orang berumur, tapi juga oleh siswa SD… Tak cuma kalangan berduit tapi juga masyarakat bawah.
Ya, narkoba dan obat terlarang sejenisnya, kian hari makin banyak penikmatnya meski mereka tahu risikonya dan harus mengeluarkan biaya yang tak murah untuk memperolehnya. Bahkan bila tak ada uang di tangan, pecandu akan melakukan tindak kriminalitas. Efek yang ditimbulkan dari pemakaian narkoba pun sungguh mengerikan.
Menurut kesaksian seorang teman yang mantan pecandu –*alhamdulillah* kini sudah sembuh total- jika tak mengonsumsi putaw ia merasakan nyeri dan ngilu di sekujur tubuh. Tak kuat berjalan karena lemas dan kaki sakit. Semakin lama kian parah dan ngilu. Kepala terasa berat, gelisah dan muntah-muntah. Kalau sudah memakai lagi, semua rasa sakit itu hilang.
Hal inilah yang membuat orang sulit lepas dari narkoba. Ada juga hal lain yang tak kalah mengerikan. Pemakaian obat-obat terlarang ini bisa merusak syaraf secara permanen hingga seperti orang gila, bahkan timbul halusinasi sehingga timbul dorongan rasa ingin bunuh diri. Para pecandu pun biasanya sulit dinasihati.
Pernah terpikirkah dampak sosial ekonomi karena narkoba? Ternyata sungguh mengerikan. Data dari Gerakan Rakyat Anti Narkoba (GRANAT), mengungkapkan jumlah penderita ketergantungan narkoba di Indonesia mencapai 4 juta orang dan saat ini jumlah tersebut jauh lebih tinggi. Dimisalkan jika setiap hari seorang pecandu menghabiskan Rp 200 ribu, itu berarti Rp 800 milyar tiap hari dibelanjakan untuk benda- benda laknat itu. Atau kurang lebih Rp 300 triliun per tahun!! Dan lihat pula rumah tahanan pun kini sesak dengan penjahat narkoba. Mengingat dampaknya yang luar biasa luas (multi effect), sangatlah perlu kita tahu tentang macam narkoba dan efek-efek bahayanya hingga kita tak perlu jadi penikmatnya.
Jenis- Jenis Narkoba
1. PSIKOTROPIKA
Zat atau obat yang menurunkan aktivitas otak atau merangsang syaraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya.
Jenis-jenis yang termasuk psikotropika:
Ecstasy
Ekstasy adalah salah satu obat bius yang dibuat secara ilegal di sebuah laboratorium dalam bentuk tablet atau kapsul. Ekstasy dapat membuat tubuh si pemakai memiliki energi lebih dan juga bisa mengalami dehidrasi yang tinggi. Beberapa orang yang mengonsumsi ekstasy ditemukan meninggal karena terlalu banyak minum air dikarenakan rasa haus yang amat sangat. Ekstasy akan mendorong tubuh untuk melakukan aktivitas yang melampaui batas maksimum dari kekuatan tubuh itu sendiri. Efek yang ditimbulkan oleh pengguna ekstasy adalah diare, rasa haus yang berlebihan, hiperaktif, sakit kepala dan pusing, menggigil yang tidak terkontrol, detak jantung yang cepat dan sering, mual disertai muntah- muntah atau hilangnya nafsu makan, gelisah atau tidak bisa diam, pucat dan keringat, dehidrasi, mood berubah. Akibat jangka panjangnya adalah kecanduan, syaraf otak terganggu, gangguan lever, tulang dan gigi keropos. Zat kimia berbahaya sering dicampur dalam ekstasy sehingga beberapa pemakaianya bisa meninggal dunia.
Sabu- sabu (Methamphetamine)
Berbentuk kristal seperti gula atau penyedap masakan. Jenisnya yaitu Gold River, Coconut dan Cristal, tidak mempunyai warna ataupun bau, maka ia disebut juga ICE. Mempunyai pengaruh yang kuat terhadap syaraf hingga pemakai akan selalu tergantung dalam waktu lama bahkan bisa mengalami sakit jantung dan kematian. Dikonsumsi dengan membakarnya di atas aluminium foil hingga mengalir dari satu ujung ke ujung lain. Asap yang ditimbulkan dihirup dengan Bong (pipa yang didalamnya berisi air). Efek yang ditimbulkan menjadi bersemangat, gelisah, tak bisa tidur, tak bisa makan, paranoid, lever terganggu, bisa berakhir dengan kegilaan.
2. NARKOTIKA
Obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis atau semi yang dapat menimbulkan pengaruh tertentu bagi pemakai dengan memasukkan ke dalam tubuh. Pengaruh tersebut berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat, halusinasi dan ketergantungan.
  • Opioid (Opiad)
Berasal dari jus dari bunga opium, termasuk morfin. Nama opioid juga digunakan untuk opiad, preparat atau darivat dari opium dan narkotik sintetik tetapi tidak didapatkan dari opium. Opiad yang disintetis dari opiad alami adalah heroin. Bahan opioda yang sering disalah gunakan adalah: Candu yaitu getah tanaman Papafer somniferum, didapat dengan menyadap buah yang hendak masak hingga keluar getah yang dinamai Lates. Lates ini disebut juga candu kasar yang mengandung zat aktif yang sering disalahgunakan. Morfin adalah olahan dari candu mentah. Rasanya pahit, berbentuk tepung halus, warna putih atau cairan berwarna, dipakai dengan dihisap atau disuntikkan.
  • Kokain atau sabu-sabu
Zat adiktif yang sering disalahgunakan dan merupakan zat yang sangat berbahaya. Diperoleh dari tanaman belukar Erythoxylon coca dari Amerika selatan. Saat ini kokain digunakan sebagai anestetik lokal khususnya untuk pembedahan mata, hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksifnya sangat membantu. Kokain diklasifikasikan sebagai narkotik bersama dengan morfin dan heroin karena efek adiktif dan merugikan telah dikenali.
  • Cannabis atau ganja
Mengandung kanabioid psikoaktif. Tanaman ganja biasanya dipotong lalu dikeringkan dan digulung menjadi rokok, akan mengikat pikiran dan menjadi ketagihan, dapat mempengaruhi suasana hati dan cara orang melihat dan mendengar hal-hal di sekitarnya. Pemakai pikirannya akan lambat dan tampak bodoh dan membosankan, mempengaruhi konsentrasi dan ingatan, meningkatkan denyut nadi, keseimbangan dan koordinasi tubuh yang buruk, takut dan panik, depresi, bingung, dan halusinasi. Ganja dikenal juga dengan sebutan Marijuana Grass, pot, weed, tea dan marijane.
Faktor Yang Mempengaruhi Penyalahgunaan Narkoba
Penyalahgunaan narkoba umumnya dikarenakan zat tersebut menjanjikan sesuatu yang dapat memberikan rasa nikmat, nyaman, kesenangan dan ketenangan walaupun hal itu sebenarnya hanya dirasakan secara semu. Penyalahgunaan narkoba akibat dari beberapa faktor yaitu:
  • Lingkungan Sosial
Di masa remaja seseorang lazimnya punya rasa ingin tahu dan ingin mencoba. Di samping itu adanya kesempatan misalnya karena orangtua sibuk, kurang kasih sayang orangtua atau *broken home* ditambah pula sarana dan prasarana yang diberikan orangtua secara berlebihan, misalnya uang yang berlebih sehingga memicu penyalahgunaan uang untuk membeli obat terlarang.
  • Kepribadian
Rasa rendah diri kadang diatasi seseorang dengan cara penyalahgunaan narkotik. Di samping itu, emosional dan mental remaja biasanya ingin bebas dan lepas dari segala aturan, dan sebagai tempat pelariannya adalah menggunakan narkoba. Karena lemahnya mental pula akan membuat orang mudah dipengaruhi hal-hal negatif.
Akibat Penyalahgunaan Narkoba
Akibat poenyalahgunaan narkoba adalah merusak susunan syaraf pusat dan organ-organ tubuh, merosotnya moral yang diikuti penyimpangan sosial dalam masyarakat. Dalam memenuhi narkotik segala cara bisa dihalalkan dari menjual barang- barang hingga tindak pidana kriminalitas. Akhirnya mengingat dampak yang ditimbulkan obat laknat ini, maka sangatlah penting. untuk membekali agama bagi anak-anak kita, juga menciptakan lingkungan yang baik serta memberi kasih sayang yang cukup.
Selain itu langkah tegas hendaklah diambil untuk menghukum pengedar atau pemakainya. Sebagaimana dilakukan Malaysia dan Singapura yang memberikan sanksi berat dan hukuman mati sebagai shock terapy. Meski hal itu tak menjamin negeri ini bebas sepenuhnya dari narkoba. Tapi setidaknya sanksi berat dan hukuman mati pada pengedar dan pelaku bisa memberi harapan dan masa depan indah pada generasi muda agar tak perlu jadi korban narkoba. Dan cukuplah firman Allah l dalam Surat An-Nisaa’ ayat 39 menjadi penegas untuk tak menjatuhkan diri dalam jurang kehancuran.
SAY NO TO DRUGS !!!

Saturday, June 23, 2012

Waspada-Demam Berdarah Dengue


Penyakit yang disebabkan oleh Virus Dengue ini merupakan penyakit yang merajalela di Indonesia setiap musim hujan. Penyakit ini ditakuti karena jumlahnya yang banyak, dapat menyebabkan kematian (walau prosentasenya kecil), dan penularannya mudah, yakni melalui gigitan nyamuk.
Nyamuk penular demam berdarah dengue (DBD) / dengue hemorrhagic fever (DHF) adalah Aedes aegypti.
Dalam hubungannya dengan infeksi oleh virus Dengue ini, ada 3 penyakit yang bisa terjadi, yakni (WHO, 1997):
1. Demam Dengue / Dengue Fever
2. Demam Berdarah Dengue / Dengue Hemorrhagic Fever
3. Sindroma Renjatan Dengue / Dengue Shock Syndrome
untitled 1 Wp Demam Berdarah Dengue
Demam dengue ditandai dengan munclnya gejala-gejala demam, sakit kepala, nyeri dibelakang mata, nyeri otot dan tulang, mual dan muntah serta adanya ruam di kulit. Kadang timbul bercak merah tanda perdarahan kecil di kulit (petechiae). Pemeriksaan laboratorium didapati kadar trombosit dan lekosit yang turun. Penderita Demam Dengue bisa juga mengalami perdarahan.
Adapun seseorang dinyatakan positif menderita demam berdarah dengue (DBD) jika memenuhi ketentuan sebagai berikut :
1. Demam 2 – 7 hari
2. Manifestasi perdarahan (minimal test tourniquette positif, atau perdarahan lain yang lebih besar seperti gusi, mimisan atau dari saluran pencernaan)
3. Trombosit kurang dari 100.000 (biasanya mulai tampak pada hari ketiga demam)
4. Peningkatan hematokrit (merupakan tanda khas pada DBD, yang membedakan dari demam dengue), biasanya menyusul setelah terjadi penurunan trombosit. Peningkatan hematokrti ini menandakan terjadinya kebocoran plasma darah keluar dari pembuluh darah, menyebabkan volume darah yang berdar berkurang. Kebocoran juga bisa tampak pada adanya cairan di paru (tampak dari foto rontgent dada) dan rongga perut.
Hal lain yang bisa terjadi pada DBD adalah pembesaran hati dan limpa.
Sindroma renjatan dengue / Dengue shock syndrome (DSS) adalah DBD pada grade yang berat, yakni grade 3 & 4. Hal yang membedakan dengan DBD grade 1 & 2 adalah munculnya tanda-tanda syok (gangguan sirkulasi darah) dimulai dengan nadi yang cepat (lebih dari 100 x per menit), tekanan nadi turun (kurang dari 20 mmHg) atau ujung-ujung tangan dan kaki dingin, hingga penurunan kesadaran (tampak mengantuk – tidur sulit dibangunkan)
Penanganan, seluruh demam setelah 2 hari harus diperiksa darah rutin agar dapat terdeteksi, apakah demam ini berkaitan dengan infeksi dengue atau tidak. Penurunan trombosit tidak serta merta berarti terkena infeksi virus Dengue, namun perlu diwaspadai.
Seseorang yang positif terkena infeksi virus Dengue sebaiknya dirawat di rumah sakit, dan mendapatkan cairan infus serta obat penurun panas. Obat lain yang diberikan biasanya berkaitan dengan gejala yang ada, misalnya mual, maka akan diberi anti mual. Antibiotik tidak disarankan pada pengelolaan pasien dengan infeksi virus Dengue, karena tidak ada manfaatnya.
Infus serta minum merupakan penanganan terpenting, karena menjaga volume darah agar tidak berkurang. Kegawatan pada DBD / DSS biasanya disebabkan karena volume darah yang berkurang, baik karena kebocoran plasma atau karena perdarahan di dalam.
Durasi penyakit berlangsung 7 – 10 hari, dengan masa kritis hari kelima sampai hari ke delapan, dan yang dapat melalui masa kritis biasanya sembuh dengan sempurna tanpa adanya gejala sisa. Masa kritis biasanya justru dimulai dengan turunnya demam di mana pasien yang tidak memeriksakan diri cenderung merasa sudah akan sembuh.


Read more: http://doktersehat.com/wp-demam-berdarah-dengue/#ixzz1yb3IJXvz

Stres pada Anak Hambat Pertumbuhan Otak


Tiga tahun pertama kehidupan bayi adalah periode pertumbuhan yang luar biasa yang terjadi pada seluruh area perkembangan tubuh, terutama otak. Otak bayi baru lahir hanya seberat 25% dari otak orang dewasa rata-rata. Tetapi pada umur tiga tahun, otak sudah tumbuh begitu pesatnya, memproduksi milyaran sel dan ratusan triliun koneksi, sinapsis atau sambungan syaraf antar sel-sel tersebut. Meskipun pertumbuhan otak tidak berhenti sampai umur tiga tahun – melainkan sampai usia remaja – namun setelah usia tiga tahun pertumbuhan otak semakin melambat.
Pada tiga bulan pertama kehidupan bayi, lingkar kepalanya bertambah sekitar enam sentimeter. Kemudian bertambah sekitar enam sentimeter lagi saat ulang tahun mereka yang pertama. Di usia tiga tahun, lingkar kepala masih terus bertambah sekitar empat sentimeter lagi. Peningkatan besar dalam ukuran otak inilah yang kritikal dalam menentukan tingkat intelegensi anak, kemampuan berkonsentrasi dan juga prestasi mereka di sekolah. Selain perkembangan intelektual, otak juga sangat mempengaruhi perkembangan emosional anak. Perkembangan intelektual dan emosional ini baru akan terlihat saat ia duduk di bangku sekolah dasar.
Optimalnya pertumbuhan dan perkembangan otak anak bergantung pada asupan makanan yang tentunya harus baik dan bernutrisi tinggi setiap hari sejak ia dilahirkan. Selain untuk pertumbuhan, makanan bayi bergizi juga membantu proses perbaikan dan pergantian sel dalam tubuh setiap harinya.
Para ilmuwan di University of Wisconsin-Madison menyatakan, stres dapat mempengaruhi perkembangan otak pada anak dengan mengubah pertumbuhan bagian tertentu dari otak dan kemampuan fungsi otak.
“Sudah ada banyak penelitian pada hewan yang menghubungkan stres akut dan kronis terhadap perubahan di bagian otak yang disebut korteks prefrontal, yang terkait dalam kemampuan kognitif kompleks untuk mengingat secara cepat informasi penting dan penggunaannya,” kata Jamie Hanson, dari University of Wisconsin Madison.
“Kami telah menemukan asosiasi yang sama pada manusia, dan menemukan bahwa individu yang sering mengalami stres terkait dengan masalah lebih banyak terhadap beberapa jenis proses kognitif,” ungkapnya.
Peneliti mengatakan, anak-anak yang pernah mengalami peristiwa stres lebih intens dan hampir setiap saat dalam hidup mereka memiliki skor atau nilai rendah ketika mengerjakan tes yang disebut sebagai memori kerja spasial. Anak-anak ini cenderung mengalami kesulitan melakukan navigasi tes memori jangka pendek.
Hasil scan otak menunjukkan bahwa cingulate anterior, bagian dari korteks prefrontal yang diyakini memainkan peran kunci dalam memori kerja spasial, memakan banyak ruang pada anak yang lebih sering terpapar oleh stres. “Ini adalah perbedaan yang halus, tetapi perbedaan ini berhubungan penting dengan kemampuan kognitif,” kata Hanson yang mempublikasikan temuannya dalam Journal of Neuroscience.
Dalam penelitiannya, peneliti menentukan tingkat stres melalui wawancara dengan anak-anak usia 9 sampai 14 tahun beserta orang tua mereka. Tim peneliti, dari UW-Madison terdiri dari profesor psikologi Richard Davidson dan Seth Pollak mengumpulkan biografi secara luas peristiwa stres dari ringan sampai parah.
“Alih-alih memfokuskan pada pada satu jenis spesifik stres, kami mencoba untuk melihat berbagai stres,” kata Hanson. “Kami ingin tahu sebanyak yang kita bisa, dan kemudian menggunakan semua informasi ini untuk kemudian mendapatkan ide bagaimana tantangan dan stres kronis dari masing-masing anak,” tambahnya.
Peneliti juga mencatat adanya perubahan jaringan otak yang dikenal sebagai materi putih dan abu-abu. Materi abu-abu di awal pembangunan muncul untuk memungkinkan fleksibilitas; anak-anak dapat bermain dan unggul dalam kegiatan yang berbeda.
Studi ini dimaksudkan agar bagaimana para tenaga ahli bisa membantu anak-anak yang sering sekali mengalami stres. “Memahami apakah dan bagaimana stres mempengaruhi proses ini bisa membantu kita mengetahui apakah mungkin ada intervensi serupa yang dapat membantu anak yang hidup dalam kondisi stres, dan bagaimana ini dapat mempengaruhi otak,” kata peneliti

Pengertian dan Tujuan Keluarga Berencana (KB)


Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu program pemerintah yang dirancang untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk. Program keluarga berencana oleh pemerintah adalah agar keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan menerima Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang berorientasi pada pertumbuhan yang seimbang. Gerakan Keluarga Berencana Nasional Indonesia telah berumur sangat lama yaitu pada tahun 70-an dan masyarakat dunia menganggap berhasil menurunkan angka kelahiran yang bermakna.  Perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan sebagainya.
Adapun beberapa jenis alat kontrasepsi, antara lain :
  1. Pil (biasa dan menyusui) yang mempunyai manfaat tidak mengganggu hubungan seksual dan mudah dihentikan setiap saat. Terhadap kesehatan resikonya sangat kecil.
  2. Suntikan (1 Bulan dan 3 Bulan) sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama tahun pertama penggunaan. Alat kontrasepsi suntikan juga mempunyai keuntungan seperti klien tidak perlu menyimpan obat suntik dan jangka pemakaiannya bias dalam jangka panjang.
  3. Implan (susuk) yang merupakan alat kontrasepsi yang digunakan dilengan atas bawah kulit dan sering digunakan pada tangan kiri. Keuntungannya daya guna tinggi, tidak mengganggu produksi ASI dan pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan.
  4. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) merupakan alat kontrasepsi yang digunakan dalam rahim. Efek sampingnya sangat kecil dan mempuyai keuntungan efektivitas dengan proteksi jangka panjang 5 tahun dan kesuburan segera kembali setelah AKDR diangkat.
  5. Kondom, merupakan selubung/sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik (vinil) atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat berhubungan seksual. Manfaatnya kondom sangat efektif bila digunakan dengan benar dan murah atau dapat dibeli secara umum.
  6. Tubektomi adalah prosedur bedah mini untuk memotong, mengikat atau memasang cincin pada saluran tuba fallopi untuk menghentikan fertilisasi (kesuburan) seorang perempuan. Manfaatnya sangat efektif, baik bagi klien apabila kehamilan akan terjadi resiko kesehatan yang serius dan tidak ada efek samping dalam jangka panjang.
Tujuan Keluarga berencana (KB) :
Tujuan umum
Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Normal Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.
Tujuan khusus
  • Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.
  • Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.
  • Meningkatnya kesehatan keluarga berencana dengan cara penjarangan kelahiran

Jenis-Jenis Vaksin


Vaksin adalah sebuah senyawa antigen yang berfungsi untuk meningkatkan imunitas tubuh terhadap virus. Terbuat dari virus yag telah dimatikan dengan menggunakan bahan-bahan tambahan lainnya seperti formalaldehid, thymerosal dan lainnya.
Vaksin dapat berupa profilaksis untuk mencegah atau memperbaiki efek dari infeksi masa depan oleh patogen “liar” alami atau terapeutik misalnya vaksin terhadap kanker juga sedang diselidiki. Vaksin tidak menjamin perlindungan penuh terhadap penyakit. Kadang-kadang, hal ini terjadi karena sistem kekebalan inangnya tidak merespon secara memadai atau sama sekali. Hal ini mungkin karena menurunkan kekebalan pada umumnya (diabetes, penggunaan steroid, infeksi HIV, usia) atau karena sistem kekebalan inang tidak memiliki sel B mampu menghasilkan antibodi terhadap antigen itu.
vaksinasi atau imunisasi adalah suatu usaha memberikan vaksin tertentu ke dalam tubuh untuk menghasilkan sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit /virus tersebut.
Tujuan imunisasi adalah merangsang sistem imunologi tubuh untuk membentuk antibodi spesifik sehingga dapat melindungi tubuh dari serangan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin. Ada beberapa jenis vaksin. Namun, apa pun jenisnya tujuannya sama, yaitu menstimulasi reaksi kekebalan tanpa menimbulkan penyakit.
1. Virus atau bakteri yang dilemahkan
Beberapa vaksin, seperti vaksin campak, gondongan, dan cacar air (varisela) misalnya, menggunakan virus hidup yang telah dilemahkan.
2. Virus/bakteri yang mati atau dinonaktifkan
Vaksin lain menggunakan bakteri atau virus yang dinonaktifkan (dimatikan). Vaksin polio dibuat dengan cara ini.
3. Toksoid
Ada beberapa jenis bakteri yang menimbulkan penyakit dengan memasukkan racun ke dalam aliran darah. Jenis vaksin toksoid, seperti vaksin difteri dan tetanus, dibuat dengan menggunakan racun bakteri yang telah dilemahkan.
4. Aseluler dan subunit
Vaksin aseluler dan subunit dibuat dengan menggunakan hanya sebagian dari virus atau bakteri. Vaksin hepatitis dan hemofilus influenza tipe b (Hib) dibuat dengan cara ini.

Mitos Minum Air Putih 8 Gelas Sehari


Di Australia, memang direkomendasikan agar setiap hari seorang pria dewasa minum 3,4 liter air putih, sedangkan wanita 2,8 liter. Namun, tidak semuanya harus air putih. Keharusan minum delapan gelas air putih sehari agar bisa mengurangi berat badan dan tetap sehat adalah mitos. Menurut Spero Tsindos dari La Trobe University, kebutuhan air bagi tubuh manusia bisa didapat dari buah-buahan, sayuran, jus, dan bahkan dari minum teh dan kopi.
 ”Bila Anda haus, maka minum apa saja. Tidak harus air putih,”.  Namun, keperluan minum air putih 2 liter secara teratur tidak memiliki dasar sama sekali, alias mitos belaka.” kata Tsindos seperti dikutip berbagai media Australia, Rabu (6/6/2012).
Minum air putih sekaligus dalam jumlah banyak juga tidak ada gunanya karena akan keluar lagi sebagai air kencing. Minum air putih sebagai bagian dari diet untuk mengurangi berat badan juga tidak ada gunanya bila tidak disertai dengan latihan fisik ataupun diet rendah kalori.
 ”Dan, semakin banyak bukti menunjukkan air putih dan diet yang seimbang lebih berguna dibandingkan sekadar minum air putih saja,” tulis Tsindos dalam Jurnal Kesehatan Publik Australian dan Selandia Baru.
Air putih memang penting untuk kesehatan, tetapi rekomendasi delapan gelas sehari tidak memiliki dasar ilmiah sama sekali.