welcome to my blog

Friday, July 6, 2012

English Media in Indonesia



Indonesia media in EnglishThere are not many English-speaking media (newspapers, magazine, portal)  in Indonesia. In fact, they are very few compared, for example, to its neighboring countries like Malaysia and Singapore.
Among the below mentioned, only The Jakarta Post and The Jakarta Globe which have its print version.

Most Indonesians actually learn English since Class V. They understand English, at least the grammar. Since English language is not the lingua franca (bahasa pengantar) in most Indonesian school, rather it is just one of subject among many other subjects in the class, they don’t speak it. That’s why, no publishers ever have the gut to publish any newspapers in English.
The following list of Indonesia media in English below is to tell non-Indonesians that if they want to know the latest news about Indonesia, they know where to go. Or if this list is not enough, they can go throughGoogle News on Indonesia (in English) which come from various foreign media publication.
  1. The Jakarta Post
  2. The Jakarta Globe
  3. Antara Indonesia News Agency (English version)
  4. Kompas.com (English version)
  5. The Bali Times
  6. Vivanews.com (English version)
  7. Tempo Interactive (English version)
  8. Inside Indonesia (Published from Australia)
  9. Google News on Indonesia (from various sources)
Let me know, via the comment box, if you find out other English speaking media in Indonesia other than those already mentioned.

Monday, July 2, 2012

Jabat Tangan yang Kuat Tanda Berumur Panjang

Berjabat tangan biasa dilakukan orang saat bersilaturahmi, bertemu rekan kerja atau selesai melakukan wawancara. Ternyata jabat tangan juga bisa menjadi petunjuk seseorang berumur panjang atau tidak.
Para ilmuwan dari University College London menuturkan bahwa kekuatan saat orang berjabat tangan bisa menjadi petunjuk berapa lama seseorang akan hidup atau usia seseorang.
Peneliti mencocokkan keseimbangan orangtua, kekuatan cengkeraman dan kemampuan untuk bangun dari kursi terhadap risiko kematian dini. Seseorang yang dapat melakukan dengan baik, kemungkinan bisa hidup lebih lama. Hasil penelitian ini dilaporkan dalam British Medical Journal (BMJ).
Studi ini dikombinasikan dengan lebih dari 30 penelitian sebelumnya yang melibatkan puluhan ribu orang yang melihat kemampuan fisik seseorang dan kematian. Sebagian besar partisipan yang terlibat berusia lebih dari 60 tahun, namun tetap tinggal di rumah.
Para peneliti menemukan bahwa angka kematian selama periode penelitian sekitar 67 persen lebih tinggi pada orang yang memiliki kekuatan cengkeraman terlemah. Pola serupa juga ditemukan pada tindakan-tindakan lain, yaitu orang yang paling lambat jalan kaki lebih memungkinkan meninggal 3 kali lebih cepat serta lambat bangkit dari kursi memiliki kemungkinan dua kali lebih cepat meninggal.
Meskipun kelemahan yang datang bisa disebabkan oleh penyakit atau faktor kesehatan yang menurun, namun kekuatan dalam berjabat tangan bisa menunjukkan perbedaan yang nyata bahkan pada beberapa orang yang berusia di bawah 60 tahun dan memiliki sedikit atau tidak ada gangguan kesehatan.
“Salah satu bagian terkahir dari riset yang dilakukan di rumah sakit menemukan perbedaan dalam hal kekuatan cengkeraman, bahkan hal ini terkait dengan lamanya ia tinggal di rumah sakit. Hasil temuan ini cukuplah penting,” ujar Profesor Avan Aihie Sayer, seorang geriatrician dari Southampton University, seperti dikutip dari BBCNews, Sabtu (11/9/2010).
Profesor Sayer menyarankan dibutuhkan beberapa studi untuk mengidentifikasi perbedaan yang signifikan dalam kekuatan berjabat tangan pada orang yang muda. Karena hal ini bisa menjadi petunjuk mengenai masalah kesehatan di masa depan.
***

Memaafkan dan Manfaatnya Bagi Kesehatan


                             Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa rasa benci, dendam dan permusuhan dapat memicu tekanan darah tinggi. Sebaliknya, memaafkan bisa meredakan stres dan menjaga jantung tetap sehat.
Stres akan muncul ketika batin seseorang terganjal oleh rasa kecewa atau tersakiti. Melupakan dan menganggap benar sebuah kesalahan yang menyebabkan rasa sakit tersebut tidak selalu bisa mengatasinya, kadang-kadang justru menambah beban di hati.
Dikutip dari Mayo Clinic, Jumat (10/9/2010), memaafkan adalah sebuah proses perdamaian dengan diri sendiri. Diawali dengan pengakuan akan adanya rasa sakit, seseorang yang memberi maaf justru akan merasa lebih rileks untuk menerima kondisinya.
Dengan kondisi mental yang lebih rileks, seseorang juga akan terhindar dari risiko penyalahgunaan alkohol dan obat terlarang. Risiko tersebut umumnya dihadapi oleh para pendendam yang membutuhkan jalan pintas untuk lepas dari beban emosi negatifnya.
Manfaat lain dari saling memaafkan terungkap dalam penelitian di University of Massachusetts, yakni bisa menurunkan tekanan darah dengan lebih cepat. Efek percepatan itu bisa mencapai 20 persen pada wanita, sementara pada pria efeknya lebih kecil.
Tekanan darah, denyut jantung dan kontraksi otot biasanya meningkat ketika seseorang terlibat konflik, sehingga risiko serangan jantung dan stroke menjadi lebih tinggi. Gejala tersebut akan mereda ketika konflik berakhir, atau akan lebih cepat jika kedua pihak yang berkonflik saling bermaafan.
Sedangkan untuk bisa memaafkan, seseorang yang pernah merasa tersakiti akan melewati 4 tahap berikut ini.
  1. Mengakui dengan jujur adanya rasa sakit hati atau kemarahan di dalam dirinya, sebagai akibat dari kesalahan orang lain.
  2. Memahami bahwa situasi tersebut tidak baik untuk dirinya, sehingga harus diubah.
  3. Menemukan cara baru untuk menyikapi orang lain yang telah membuatnya marah atau sakit hati.
  4. Memahami bahwa orang itu butuh dimaafkan, sebagaimana dirinya juga ingin dimaafkan jika berbuat salah.
Namun jika ada seseorang yang sulit untuk memaafkan, kesalahan mungkin ada pada cara menyampaikan permintaan maaf. Menurut sebuah penelitian di University of Valencia, permintaan maaf lebih efektif jika disampaikan melalui telinga kanan.
Sensor pendengaran di sebelah kanan terhubung dengan belahan otak kiri, bagian yang berhubungan dengan logika. Menurut peneliti, hal itu akan menyebabkan permintaan maaf ditangkap dan diproses dengan lebih rasional.
***

Sunat Tak Hanya Cegah HIV Tapi Juga Kanker Penis


Sydney, Selama ini manfaat sunat pada laki-laki selalu dikaitkan dengan risiko penularan Human Immunodeficiency Virus (HIV). Kini manfaat sunat bertambah setelah ditemukan bahwa pemotongan kulit penis bisa mencegah kanker di bagian tersebut.
Brian Morris, MD, seorang peneliti dari University of Sydney mengatakan risiko kanker penis pada laki-laki yang tidak disunat adalah 1:1.000. Angka itu sebenarnya kecil, namun tetap lebih besar dibandingkan risiko pada laki-laki yang disunat yaini 1:50.000.
“Kanker penis lebih banyak ditemukan di negara-negara yang penduduk laki-lakinya jarang disunat. Namun hubungan sunat dengan kanker bukan hanya semacam kecenderungan, ada alasan ilmuah di belakangnya,” ungkap Morrris seperti dikutip dari MensHealth.com, Sabtu (23/7/2011).
Menurut Morris, kulit yang ketat di bagian depan membuat alat kemaluan laki-laki yang tidak disunat jadi sulit dibersihkan. Jika menumpuk, kotoran yang menempel di bagian itu dapat memicu radang atau inflamasi yang merupakan salah satu faktor pencetus kanker penis.
Faktor lain yang mendasarinya adalah infeksi Human Pappoloma Virus (HPV), sejenis virus yang ditularkan melalui hubungan kelamin dan pada perempuan bisa memicu kanker serviks atau leher rahim. Kondisi kepala penis yang tertutup cenderung lembab, sehingga disukai oleh HPV.
Meski infeksi HPV bisa dicegah, Morris mengatakan bahwa vaksinasi saja tidak cukup. Vaksin yang ada saat ini hanya bisa mencegah infeksi 2 dari sekitar 20 jenis HPV, sehingga kadang-kadang dibutuhkan upaya pencegahan lain dalam hal ini sunat.
Kalaupun tetap memilih untuk tidak disunat, Morris menekankan agar laki-laki selalu menjaga kebersihan alat kelamin terutama di bagian yang tertutup kulup (kulit yang menutup kepala penis). Cara membersihkannya adalah dengan menarik kulup itu ke belakang, lalu dibersihkan sambil mandi.
***

Petaka Yang Diminati


                        Yang benar saja, masak petaka diminati? Tak percaya? Ribuan, bahkan jutaan orang meminati petaka ini, meski tahu bisa berakhir dengan maut. Yang menyedihkan lagi, petaka ini pun diminati tak hanya oleh orang berumur, tapi juga oleh siswa SD… Tak cuma kalangan berduit tapi juga masyarakat bawah.
Ya, narkoba dan obat terlarang sejenisnya, kian hari makin banyak penikmatnya meski mereka tahu risikonya dan harus mengeluarkan biaya yang tak murah untuk memperolehnya. Bahkan bila tak ada uang di tangan, pecandu akan melakukan tindak kriminalitas. Efek yang ditimbulkan dari pemakaian narkoba pun sungguh mengerikan.
Menurut kesaksian seorang teman yang mantan pecandu –*alhamdulillah* kini sudah sembuh total- jika tak mengonsumsi putaw ia merasakan nyeri dan ngilu di sekujur tubuh. Tak kuat berjalan karena lemas dan kaki sakit. Semakin lama kian parah dan ngilu. Kepala terasa berat, gelisah dan muntah-muntah. Kalau sudah memakai lagi, semua rasa sakit itu hilang.
Hal inilah yang membuat orang sulit lepas dari narkoba. Ada juga hal lain yang tak kalah mengerikan. Pemakaian obat-obat terlarang ini bisa merusak syaraf secara permanen hingga seperti orang gila, bahkan timbul halusinasi sehingga timbul dorongan rasa ingin bunuh diri. Para pecandu pun biasanya sulit dinasihati.
Pernah terpikirkah dampak sosial ekonomi karena narkoba? Ternyata sungguh mengerikan. Data dari Gerakan Rakyat Anti Narkoba (GRANAT), mengungkapkan jumlah penderita ketergantungan narkoba di Indonesia mencapai 4 juta orang dan saat ini jumlah tersebut jauh lebih tinggi. Dimisalkan jika setiap hari seorang pecandu menghabiskan Rp 200 ribu, itu berarti Rp 800 milyar tiap hari dibelanjakan untuk benda- benda laknat itu. Atau kurang lebih Rp 300 triliun per tahun!! Dan lihat pula rumah tahanan pun kini sesak dengan penjahat narkoba. Mengingat dampaknya yang luar biasa luas (multi effect), sangatlah perlu kita tahu tentang macam narkoba dan efek-efek bahayanya hingga kita tak perlu jadi penikmatnya.
Jenis- Jenis Narkoba
1. PSIKOTROPIKA
Zat atau obat yang menurunkan aktivitas otak atau merangsang syaraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya.
Jenis-jenis yang termasuk psikotropika:
Ecstasy
Ekstasy adalah salah satu obat bius yang dibuat secara ilegal di sebuah laboratorium dalam bentuk tablet atau kapsul. Ekstasy dapat membuat tubuh si pemakai memiliki energi lebih dan juga bisa mengalami dehidrasi yang tinggi. Beberapa orang yang mengonsumsi ekstasy ditemukan meninggal karena terlalu banyak minum air dikarenakan rasa haus yang amat sangat. Ekstasy akan mendorong tubuh untuk melakukan aktivitas yang melampaui batas maksimum dari kekuatan tubuh itu sendiri. Efek yang ditimbulkan oleh pengguna ekstasy adalah diare, rasa haus yang berlebihan, hiperaktif, sakit kepala dan pusing, menggigil yang tidak terkontrol, detak jantung yang cepat dan sering, mual disertai muntah- muntah atau hilangnya nafsu makan, gelisah atau tidak bisa diam, pucat dan keringat, dehidrasi, mood berubah. Akibat jangka panjangnya adalah kecanduan, syaraf otak terganggu, gangguan lever, tulang dan gigi keropos. Zat kimia berbahaya sering dicampur dalam ekstasy sehingga beberapa pemakaianya bisa meninggal dunia.
Sabu- sabu (Methamphetamine)
Berbentuk kristal seperti gula atau penyedap masakan. Jenisnya yaitu Gold River, Coconut dan Cristal, tidak mempunyai warna ataupun bau, maka ia disebut juga ICE. Mempunyai pengaruh yang kuat terhadap syaraf hingga pemakai akan selalu tergantung dalam waktu lama bahkan bisa mengalami sakit jantung dan kematian. Dikonsumsi dengan membakarnya di atas aluminium foil hingga mengalir dari satu ujung ke ujung lain. Asap yang ditimbulkan dihirup dengan Bong (pipa yang didalamnya berisi air). Efek yang ditimbulkan menjadi bersemangat, gelisah, tak bisa tidur, tak bisa makan, paranoid, lever terganggu, bisa berakhir dengan kegilaan.
2. NARKOTIKA
Obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis atau semi yang dapat menimbulkan pengaruh tertentu bagi pemakai dengan memasukkan ke dalam tubuh. Pengaruh tersebut berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat, halusinasi dan ketergantungan.
  • Opioid (Opiad)
Berasal dari jus dari bunga opium, termasuk morfin. Nama opioid juga digunakan untuk opiad, preparat atau darivat dari opium dan narkotik sintetik tetapi tidak didapatkan dari opium. Opiad yang disintetis dari opiad alami adalah heroin. Bahan opioda yang sering disalah gunakan adalah: Candu yaitu getah tanaman Papafer somniferum, didapat dengan menyadap buah yang hendak masak hingga keluar getah yang dinamai Lates. Lates ini disebut juga candu kasar yang mengandung zat aktif yang sering disalahgunakan. Morfin adalah olahan dari candu mentah. Rasanya pahit, berbentuk tepung halus, warna putih atau cairan berwarna, dipakai dengan dihisap atau disuntikkan.
  • Kokain atau sabu-sabu
Zat adiktif yang sering disalahgunakan dan merupakan zat yang sangat berbahaya. Diperoleh dari tanaman belukar Erythoxylon coca dari Amerika selatan. Saat ini kokain digunakan sebagai anestetik lokal khususnya untuk pembedahan mata, hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksifnya sangat membantu. Kokain diklasifikasikan sebagai narkotik bersama dengan morfin dan heroin karena efek adiktif dan merugikan telah dikenali.
  • Cannabis atau ganja
Mengandung kanabioid psikoaktif. Tanaman ganja biasanya dipotong lalu dikeringkan dan digulung menjadi rokok, akan mengikat pikiran dan menjadi ketagihan, dapat mempengaruhi suasana hati dan cara orang melihat dan mendengar hal-hal di sekitarnya. Pemakai pikirannya akan lambat dan tampak bodoh dan membosankan, mempengaruhi konsentrasi dan ingatan, meningkatkan denyut nadi, keseimbangan dan koordinasi tubuh yang buruk, takut dan panik, depresi, bingung, dan halusinasi. Ganja dikenal juga dengan sebutan Marijuana Grass, pot, weed, tea dan marijane.
Faktor Yang Mempengaruhi Penyalahgunaan Narkoba
Penyalahgunaan narkoba umumnya dikarenakan zat tersebut menjanjikan sesuatu yang dapat memberikan rasa nikmat, nyaman, kesenangan dan ketenangan walaupun hal itu sebenarnya hanya dirasakan secara semu. Penyalahgunaan narkoba akibat dari beberapa faktor yaitu:
  • Lingkungan Sosial
Di masa remaja seseorang lazimnya punya rasa ingin tahu dan ingin mencoba. Di samping itu adanya kesempatan misalnya karena orangtua sibuk, kurang kasih sayang orangtua atau *broken home* ditambah pula sarana dan prasarana yang diberikan orangtua secara berlebihan, misalnya uang yang berlebih sehingga memicu penyalahgunaan uang untuk membeli obat terlarang.
  • Kepribadian
Rasa rendah diri kadang diatasi seseorang dengan cara penyalahgunaan narkotik. Di samping itu, emosional dan mental remaja biasanya ingin bebas dan lepas dari segala aturan, dan sebagai tempat pelariannya adalah menggunakan narkoba. Karena lemahnya mental pula akan membuat orang mudah dipengaruhi hal-hal negatif.
Akibat Penyalahgunaan Narkoba
Akibat poenyalahgunaan narkoba adalah merusak susunan syaraf pusat dan organ-organ tubuh, merosotnya moral yang diikuti penyimpangan sosial dalam masyarakat. Dalam memenuhi narkotik segala cara bisa dihalalkan dari menjual barang- barang hingga tindak pidana kriminalitas. Akhirnya mengingat dampak yang ditimbulkan obat laknat ini, maka sangatlah penting. untuk membekali agama bagi anak-anak kita, juga menciptakan lingkungan yang baik serta memberi kasih sayang yang cukup.
Selain itu langkah tegas hendaklah diambil untuk menghukum pengedar atau pemakainya. Sebagaimana dilakukan Malaysia dan Singapura yang memberikan sanksi berat dan hukuman mati sebagai shock terapy. Meski hal itu tak menjamin negeri ini bebas sepenuhnya dari narkoba. Tapi setidaknya sanksi berat dan hukuman mati pada pengedar dan pelaku bisa memberi harapan dan masa depan indah pada generasi muda agar tak perlu jadi korban narkoba. Dan cukuplah firman Allah l dalam Surat An-Nisaa’ ayat 39 menjadi penegas untuk tak menjatuhkan diri dalam jurang kehancuran.
SAY NO TO DRUGS !!!