welcome to my blog

Saturday, June 23, 2012

Waspada-Demam Berdarah Dengue


Penyakit yang disebabkan oleh Virus Dengue ini merupakan penyakit yang merajalela di Indonesia setiap musim hujan. Penyakit ini ditakuti karena jumlahnya yang banyak, dapat menyebabkan kematian (walau prosentasenya kecil), dan penularannya mudah, yakni melalui gigitan nyamuk.
Nyamuk penular demam berdarah dengue (DBD) / dengue hemorrhagic fever (DHF) adalah Aedes aegypti.
Dalam hubungannya dengan infeksi oleh virus Dengue ini, ada 3 penyakit yang bisa terjadi, yakni (WHO, 1997):
1. Demam Dengue / Dengue Fever
2. Demam Berdarah Dengue / Dengue Hemorrhagic Fever
3. Sindroma Renjatan Dengue / Dengue Shock Syndrome
untitled 1 Wp Demam Berdarah Dengue
Demam dengue ditandai dengan munclnya gejala-gejala demam, sakit kepala, nyeri dibelakang mata, nyeri otot dan tulang, mual dan muntah serta adanya ruam di kulit. Kadang timbul bercak merah tanda perdarahan kecil di kulit (petechiae). Pemeriksaan laboratorium didapati kadar trombosit dan lekosit yang turun. Penderita Demam Dengue bisa juga mengalami perdarahan.
Adapun seseorang dinyatakan positif menderita demam berdarah dengue (DBD) jika memenuhi ketentuan sebagai berikut :
1. Demam 2 – 7 hari
2. Manifestasi perdarahan (minimal test tourniquette positif, atau perdarahan lain yang lebih besar seperti gusi, mimisan atau dari saluran pencernaan)
3. Trombosit kurang dari 100.000 (biasanya mulai tampak pada hari ketiga demam)
4. Peningkatan hematokrit (merupakan tanda khas pada DBD, yang membedakan dari demam dengue), biasanya menyusul setelah terjadi penurunan trombosit. Peningkatan hematokrti ini menandakan terjadinya kebocoran plasma darah keluar dari pembuluh darah, menyebabkan volume darah yang berdar berkurang. Kebocoran juga bisa tampak pada adanya cairan di paru (tampak dari foto rontgent dada) dan rongga perut.
Hal lain yang bisa terjadi pada DBD adalah pembesaran hati dan limpa.
Sindroma renjatan dengue / Dengue shock syndrome (DSS) adalah DBD pada grade yang berat, yakni grade 3 & 4. Hal yang membedakan dengan DBD grade 1 & 2 adalah munculnya tanda-tanda syok (gangguan sirkulasi darah) dimulai dengan nadi yang cepat (lebih dari 100 x per menit), tekanan nadi turun (kurang dari 20 mmHg) atau ujung-ujung tangan dan kaki dingin, hingga penurunan kesadaran (tampak mengantuk – tidur sulit dibangunkan)
Penanganan, seluruh demam setelah 2 hari harus diperiksa darah rutin agar dapat terdeteksi, apakah demam ini berkaitan dengan infeksi dengue atau tidak. Penurunan trombosit tidak serta merta berarti terkena infeksi virus Dengue, namun perlu diwaspadai.
Seseorang yang positif terkena infeksi virus Dengue sebaiknya dirawat di rumah sakit, dan mendapatkan cairan infus serta obat penurun panas. Obat lain yang diberikan biasanya berkaitan dengan gejala yang ada, misalnya mual, maka akan diberi anti mual. Antibiotik tidak disarankan pada pengelolaan pasien dengan infeksi virus Dengue, karena tidak ada manfaatnya.
Infus serta minum merupakan penanganan terpenting, karena menjaga volume darah agar tidak berkurang. Kegawatan pada DBD / DSS biasanya disebabkan karena volume darah yang berkurang, baik karena kebocoran plasma atau karena perdarahan di dalam.
Durasi penyakit berlangsung 7 – 10 hari, dengan masa kritis hari kelima sampai hari ke delapan, dan yang dapat melalui masa kritis biasanya sembuh dengan sempurna tanpa adanya gejala sisa. Masa kritis biasanya justru dimulai dengan turunnya demam di mana pasien yang tidak memeriksakan diri cenderung merasa sudah akan sembuh.


Read more: http://doktersehat.com/wp-demam-berdarah-dengue/#ixzz1yb3IJXvz

No comments:

Post a Comment